Kamis, 23 Juni 2016

KOTA JOMBANG

Kisah di Balik Nama Kabupaten Jombang 



Jombang adalah kabupaten yang terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Timur. Jombang dikenal dengan sebutan Kota Santri.
Pada masa Kerajaan Majapahit, wilayah yang kini Kabupaten Jombang merupakan gerbang Majapahit. Gapura barat adalah Desa Tunggorono, Kecamatan Jombang, sedang gapura selatan adalah Desa Ngrimbi, Kecamatan Bareng.
Dalam logo Kabupaten Jombang, memang terdapat gerbang dan benteng yang melambangkan bahwa zaman dahulu Jombang adalah benteng Majapahit (Mojopahit) sebelah barat.
Hingga kini banyak dijumpai nama-nama desa/kecamatan yang diawali dengan prefiks mojo-, di antaranya Mojoagung, Mojowarno, Mojojejer, Mojotengah, Mojotrisno, Mojongapit, dan sebagainya. Salah satu peninggalan Majapahit di Jombang adalah Candi Arimbi di Kecamatan Bareng.
Menyusul runtuhnya Majapahit, agama Islam mulai berkembang di kawasan, yang penyebarannya dari pesisir pantai utara Jawa Timur. Jombang kemudian menjadi bagian dari Kerajaan Mataram Islam. Seiring dengan melemahnya pengaruh Mataram, Belanda menjadikan Jombang sebagai bagian dari wilayah VOC pada akhir abad ke-17, yang kemudian sebagai bagian dari Hindia Belanda pada awal abad ke-18.
Tahun 1811, didirikan Kabupaten Mojokerto, meliputi pula wilayah yang kini adalah Kabupaten Jombang. Trowulan (pusat Kerajaan Majapahit), masuk dalam kawedanan Jombang.

KIKIL KHAS JOMBANG

5 Makanan Khas Jombang Yang Terkenal


Kikil sendiri adalah kakinya sapi atau kerbau. kikil ini merupakan baan dasar makanan khas kiki jombang ini, Kikil dimasak dengan suhu tinggi dan dengan waktu yang lumayan lama, ditambah dengan bumbu-bumbu khas, dikasih santan dan bahan-bahan pendukung. Jadilah makanan khas kikil Jombang. Kikil ini akan terasa lebih enak jika dimakan pakai nasi. Untuk tambahan nasi kikil ditambah dengan kering tempe atau tahu, diberi sayur bung/bambu yang masi muda dan empal daging atau jeroan sapi yang dimasak bacem. Dalam penyajiannya menggunakan daun pisang yang dibentuk pincuk.
 TARI REMO
 
13380863311566110667
 
Tari Remo berasal dari daerah Jombang Jawa Timur. Tari ini merupakan salah satu jenis tarian yang biasa dipentaskan untuk penyambutan tamu besar. Jumlah penari dapat ditampilkan baik oleh satu atau lebih penari. Konon tarian ini diciptakan oleh seorang pengamen.Tari Remo berasal dari kecamatan Diwek Di desa Ceweng, tarian ini diciptakan oleh seorang pengamen tari. Awalnya tarian ini digunakan sebagai pengantar pertunjukan ludruk. Namun, seiring perkembangannya tarian ini lebih digunakan sebagai sambutan atas tamu kenegaraan, ditarikan dalam upacara-upacara kenegaraan, maupun dalam festival kesenian daerah.
 
RINGIN CONTONG
 
300px-RinginContongMalam
 
Ciri khas Jombang adalah Ringin Contong, semua orang yang pernah singgah di “kota santri” Jombang akan mengetahuinya. Kata sebagian besar orang yang tinggal di Jombang, Ringin Contong posisinya persis di tengah kota Jombang. Terlepas itu benar atau tidak, Ringin Contong menjadi daya tarik tersendiri bagi kota Jombang, selain berbagai pondok pesantren yang tersebar.
Posisi Ringin Contong, merupakan pertemuan 3 (tiga) jalan besar dan satu jalan kecil. Tiga jalan besar itu, dari arah Selatan ke Utara melalui Jl. KH Wahid Hasyim, sementara dari arah Barat ke Timur melalui Jl. Ahmad Yani (jalan satu arah ke barat), dan dari Timur ke Barat lewat Jl. Gus Dur. Ketiga jalan ini bertemu di Ringin Contong. Kemudian ada jalan ke arah Utara (Jl. Seroja), namun tidak sebesar ke tiga jalan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar